Secrita - October 07, 2025 - 12:01 | Secrita
Mitos atau Fakta: Benarkah Frekuensi Musik 432 Hz Mampu Mempengaruhi dan Menyembuhkan Tubuh?

Mitos atau Fakta: Benarkah Frekuensi Musik 432 Hz Mampu Mempengaruhi dan Menyembuhkan Tubuh?

Secrita

Pengaruh pada detak jantung dan Tekanan Darah

Salah satu temuan yang paling banyak dikutip berasal dari sebuah studi pilot double-blind cross-over (2019) yang diterbitkan di Journal of Integrative Medicine. Penelitian tersebut membandingkan efek musik yang disetel pada 432 Hz dan 440 Hz terhadap sekelompok peserta.

Hasilnya menunjukkan bahwa:

  • Musik yang disetel ke 432 Hz cenderung menurunkan detak jantung subjek penelitian lebih banyak dibandingkan dengan musik 440 Hz.

  • Frekuensi 432 Hz juga dikaitkan dengan penurunan sedikit pada tekanan darah.

Penemuan ini mengindikasikan adanya efek fisiologis yang terukur, yang mengarah pada kesimpulan bahwa 432 Hz dapat mendorong keadaan rileksasi yang lebih dalam.

Efek pada Stres dan Kecemasan

Penelitian lain berfokus pada potensi 432 Hz sebagai alat terapi. Sebuah studi quasi-experimental (2022) tentang mahasiswa keperawatan menunjukkan bahwa terapi musik instrumental frekuensi 432 Hz efektif dalam penurunan stres akademik (Seprian et al., Malahayati Nursing Journal).

Para peneliti mencatat bahwa musik 432 Hz terbukti memengaruhi fisiologis seseorang yang mengalami stres dengan menurunnya tekanan darah, denyut jantung, dan laju pernapasan, yang secara kolektif menyebabkan efek rileks (Hatmanti & Septianingrum, 2019, seperti dikutip dalam Seprian et al.).

Pengaruh ini dapat dijelaskan karena 432 Hz sering dikaitkan dengan gelombang otak alpha (sekitar 8–12 Hz), yang merupakan kondisi gelombang otak yang dominan selama keadaan santai, meditasi, dan kreativitas.

Batasan dan Tantangan Penelitian

Meskipun hasil awal dari studi-studi ini menjanjikan, penting untuk mengakui keterbatasan yang ada:

  1. Subjektivitas Pendengaran: Perbedaan 8 Hz (440 Hz vs. 432 Hz) sangatlah kecil. Bagi kebanyakan orang, perbedaan ini mungkin tidak terasa signifikan. Efek relaksasi yang dirasakan bisa jadi merupakan efek plasebo atau hanya disebabkan oleh kualitas musik instrumental yang digunakan untuk terapi (yang memang bertujuan menenangkan), bukan semata-mata frekuensinya.

  2. Kebutuhan Uji Coba yang Lebih Luas: Sebagian besar studi tentang 432 Hz masih berskala kecil (pilot study). Diperlukan uji klinis acak terkontrol dengan sampel yang lebih besar dan parameter klinis yang lebih beragam untuk mendapatkan bukti ilmiah yang benar-benar komprehensif.

artikel musik lainnya

“TIGOR”: Kritik Pedas Kelompok Penerbang Roket untuk ‘Tikus Berdasi’ dengan Distorsi Klasik

“TIGOR”: Kritik Pedas Kelompok Penerbang Roket untuk ‘Tikus Berdasi’ dengan Distorsi Klasik

Kelompok Penerbang Roket Sentil Isu Penguasa Rakus…

“HAJAR JAHANAM”: Teriakan Keras LIPS!! yang Melawan Dunia dengan Distorsi 70-an

“HAJAR JAHANAM”: Teriakan Keras LIPS!! yang Melawan Dunia dengan Distorsi 70-an

"HAJAR JAHANAM" LIPS!!: Lagu Punk Rock 70-an dengan…

Ulasan Musik Terbaru KEXP (15 September 2025): Maruja, Boyish, BRNDA, dan Lainnya!

Ulasan Musik Terbaru KEXP (15 September 2025): Maruja, Boyish, BRNDA, dan Lainnya!

WAJIB DENGAR! KEXP hadirkan ulasan musik terbaru (15…