Spotify
Waktu Mendengar: Kapan Anda mendengarkan lagu tertentu (misalnya, musik workout di pagi hari vs. jazz di malam hari).
Urutan Lagu: Lagu apa yang dimainkan setelah lagu lain, yang menunjukkan koneksi logis di selera Anda.
Perangkat: Jenis perangkat yang Anda gunakan saat mendengarkan.
Ini penting untuk musisi. Algoritma mengawasi bagaimana lagu yang baru dirilis (dalam jendela waktu 6-10 hari) diterima oleh pendengar. Tingkat save dan completion rate yang tinggi dalam periode ini menandakan lagu tersebut "potensial" dan layak untuk didorong ke lebih banyak playlist algoritmik.
Penerapan ketiga pilar algoritma ini terlihat jelas dalam playlist yang dibuat "Hanya Untuk Anda" (Made For You).
Tujuan: Memperkenalkan musik yang belum pernah Anda dengar.
Model Utama: Mengandalkan kuat pada Collaborative Filtering. Playlist ini menganalisis riwayat mendengarkan Anda dan membandingkannya dengan jutaan pengguna lain yang memiliki selera serupa, kemudian merekomendasikan lagu yang disukai "kembaran musik" Anda, tetapi belum pernah Anda dengar.
Tujuan: Menyajikan campuran lagu favorit Anda dan rekomendasi baru dalam genre/mood tertentu.
Model Utama: Kombinasi Content-Based Filtering dan Data Kebiasaan. Setiap Daily Mix dikelompokkan berdasarkan genre atau mood yang berbeda (Daily Mix 1: Pop, Daily Mix 2: Rock, dst.). Algoritma memastikan lagu-lagu dalam satu mix memiliki karakteristik audio yang kohesif.
Tujuan: Memastikan Anda tidak melewatkan rilisan terbaru dari artis yang Anda ikuti atau artis yang Anda sukai.
Model Utama: Kombinasi Sinyal Interaksi Eksplisit (artis yang Anda follow) dan Collaborative Filtering (artis yang mirip dengan artis yang Anda sukai).
Algoritma Spotify adalah sebuah lingkaran umpan balik (feedback loop) yang terus-menerus belajar. Setiap kali Anda menekan play, menekan skip, atau menyimpan lagu, Anda sedang memberikan data berharga yang akan digunakan untuk memperbarui model rekomendasi Anda.