-
Contohnya, permainan "Hide-and-Seek" yang menewaskan Chota dan Karube memaksa Arisu untuk memilih siapa yang akan hidup. Permainan ini melucuti pemain dari kemanusiaan mereka dan menekankan satu hal: keterasingan adalah harga untuk bertahan hidup. Justru karena Arisu berhasil mempertahankan empati dan koneksi dengan Usagi, ia dapat menemukan kekuatan untuk terus maju.
Alice in Borderland mengajarkan bahwa yang membedakan pemain yang berhasil dan yang gagal bukanlah kecerdasan atau kekuatan fisik. Sebaliknya, hal itu adalah kemauan untuk hidup yang kuat, yang sering kali didorong oleh alasan emosional untuk kembali ke dunia nyata—sebuah alasan yang hanya dapat ditemukan melalui koneksi dan pengorbanan terhadap orang lain. Borderland adalah neraka, tetapi dari neraka inilah para karakternya menemukan esensi kemanusiaan mereka yang sesungguhnya.