Secrita - September 27, 2025 - 06:47 | Secrita
Vibe Coding: Masa Depan Ngoding Tanpa Menulis Kode?

Vibe Coding: Masa Depan Ngoding Tanpa Menulis Kode?

-

Istilah baru telah muncul di dunia teknologi yang mengguncang definisi tradisional tentang apa artinya menjadi seorang developer: Vibe Coding. Dipopulerkan oleh peneliti AI terkemuka, Andrej Karpathy, konsep ini menggambarkan pergeseran paradigma dari menulis kode secara manual menjadi mengelola dan memandu agen AI untuk menghasilkan kode.

Lupakan syntax yang kaku. Vibe Coding adalah tentang "memberikan vibe"—yaitu instruksi tingkat tinggi dan bahasa natural—kepada Large Language Model (LLM) untuk membangun aplikasi secara cepat.

Apa Itu Vibe Coding dan Mengapa Jadi Tren?

Pada dasarnya, Vibe Coding adalah metode pengembangan perangkat lunak yang sangat bergantung pada kecerdasan buatan, di mana pengembang berinteraksi dengan alat AI Coding seperti Google Gemini, GitHub Copilot, atau Cursor.

Berbeda dengan AI-assisted coding tradisional yang hanya memberikan saran baris per baris, Vibe Coding berarti Anda:

  1. Deskripsi, Bukan Baris Kode: Anda menjelaskan tujuan atau fitur yang Anda inginkan dalam bahasa sehari-hari ("Buatkan formulir login yang terhubung ke database XYZ").

  2. AI Mengurus Sisanya: Agen AI akan membuat boilerplate code, mengatur struktur, dan bahkan mencoba debugging awal.

  3. Fokus pada Feedback: Peran Anda bergeser dari penulis kode menjadi product manager yang mengamati hasil, menjalankan pengujian, dan memberikan feedback natural language untuk penyempurnaan kode.

Tren ini populer karena menjanjikan prototyping cepat (rapid prototyping) dan demokratisasi coding, memungkinkan non-programmer atau pemula membuat aplikasi fungsional tanpa harus menguasai bahasa pemrograman yang rumit. Ini mengubah pemrograman menjadi dialog konversasional.

Tantangan dan Risiko Vibe Coding

Meskipun terdengar seperti masa depan yang cerah, Vibe Coding masih menghadapi sejumlah kritik dan tantangan serius, terutama dalam lingkungan profesional:

1. Kualitas dan Keamanan Kode

Karena pengembang cenderung menerima kode tanpa meninjau atau memahaminya secara mendalam ("fully give in to the vibes"), ada risiko tinggi terhadap masalah kualitas kode, performa yang buruk, dan yang paling kritis, kerentanan keamanan (security vulnerability) yang mungkin tidak terdeteksi.

artikel teknologi lainnya

Setelah India, OpenAI Luncurkan Paket ChatGPT Go yang Terjangkau di Indonesia

Setelah India, OpenAI Luncurkan Paket ChatGPT Go yang Terjangkau di Indonesia

Setelah Sukses di India, OpenAI Resmi Rilis Paket…

Vibe Coding: Masa Depan Ngoding Tanpa Menulis Kode?

Vibe Coding: Masa Depan Ngoding Tanpa Menulis Kode?

Vibe Coding: Masa Depan Ngoding Tanpa Menulis Kode,…

CESIUM-137 di Cikande: Apakah Benar Akan Jadi 'Chernobyl Indonesia'? Ini Penjelasan Ilmiahnya

CESIUM-137 di Cikande: Apakah Benar Akan Jadi 'Chernobyl Indonesia'? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Indonesia kembali dihadapkan pada kasus pencemaran…