Secrita - September 26, 2025 - 06:46 | Secrita
“TIGOR”: Kritik Pedas Kelompok Penerbang Roket untuk ‘Tikus Berdasi’ dengan Distorsi Klasik

“TIGOR”: Kritik Pedas Kelompok Penerbang Roket untuk ‘Tikus Berdasi’ dengan Distorsi Klasik

Instagram

Kelompok Penerbang Roket (KPR) selalu dikenal sebagai salah satu band rock paling vokal dan jujur di Indonesia. Melalui single terbaru mereka, "TIGOR", unit power trio yang terdiri dari John Paul Patton (Bass/Vokal), Rey Marshall (Gitar), dan I Gusti Vikranta (Drum) ini kembali menggebrak dengan kritik sosial yang tajam, dibalut dalam sound hard rock klasik era 70-an yang menjadi ciri khas mereka.

"TIGOR" bukan sekadar lagu; ini adalah ekspresi kemuakan kolektif KPR terhadap realitas yang terus berulang di negeri ini: janji manis para pemegang kekuasaan yang berujung pada kerakusan dan korupsi.

Sound Klasik dan Groove yang Mematikan

Secara musikal, "TIGOR" adalah persembahan otentik dari Kelompok Penerbang Roket. Lagu ini langsung membuka dengan distorsi gitar tebal dan riff yang sangat nge-groove, mengingatkan pada warisan rock legendaris seperti Black Sabbath dan Deep Purple, namun dengan vibe yang lebih gelap dan sinis.

John Paul Patton (Coki) tampil dengan vokal yang khas—gahar dan lantang—sambil mempertahankan beat bass yang menjadi fondasi groove KPR. Sementara itu, riff gitar Rey Marshall terasa agresif namun tetap catchy, dan beat drum Viki Vikranta memberikan dorongan yang konstan dan dinamis. Semua elemen bersatu untuk menciptakan suasana marah, namun tetap asik untuk head-banging.

"TIGOR" membuktikan bahwa KPR adalah master dalam menjaga formula rock trio klasik: memanfaatkan ruang kosong dalam aransemen untuk menciptakan tension dan energi yang maksimal.

Lirik: Menyentil Tikus Berdasi

Inti dari lagu "TIGOR" (yang merujuk pada akronim TIkus berGORila atau TIkus berdaSI) terletak pada liriknya. KPR secara terbuka menyentil para penguasa atau orang-orang berkuasa yang awalnya datang dengan "penuh keyakinan dan harapan" dan "kata-katanya bagai pendeta", namun pada akhirnya "haus kuasa" dan meresahkan.

"Penuh keyakinan dan harapan, Semua orang dibuatnya... Nyatanya seperti biasa, Mereka yang haus kuasa. Dialah tikus berdasi."

Liriknya sangat direct dan tidak memberi ruang untuk interpretasi yang abu-abu. Ini adalah punk rock yang dibungkus dalam hard rock; lugas, vokal, dan memicu kesadaran. KPR berharap lagu ini bisa menjadi pengingat bagi publik agar tidak mudah termakan oleh janji-janji kosong para politisi atau pimpinan yang hanya mementingkan diri sendiri.

artikel musik lainnya

“HAJAR JAHANAM”: Teriakan Keras LIPS!! yang Melawan Dunia dengan Distorsi 70-an

“HAJAR JAHANAM”: Teriakan Keras LIPS!! yang Melawan Dunia dengan Distorsi 70-an

"HAJAR JAHANAM" LIPS!!: Lagu Punk Rock 70-an dengan…

Dari Ladang ke Panggung: Bagaimana Orkestra Sayuran di Australia Mengubah Perspektif tentang Makanan

Dari Ladang ke Panggung: Bagaimana Orkestra Sayuran di Australia Mengubah Perspektif tentang Makanan

Saksikan keunikan Orkestra Sayuran di Australia! Pelajari…

Apa Itu Genre Musik? Memahami Sejarah, Evolusi, dan Cara Sebuah Lagu Diklasifikasikan

Apa Itu Genre Musik? Memahami Sejarah, Evolusi, dan Cara Sebuah Lagu Diklasifikasikan

Mengapa Genre Musik Ada? Dari Mana Asalnya dan Bagaimana…