Band post-punk asal Bristol, Idles, memang dikenal sebagai suara kemarahan yang jujur dan tak kenal kompromi. Dalam lagu "War," track pembuka dari album mereka Ultra Mono, mereka menyajikan ledakan sonik yang terasa seperti simulasi pertempuran, dengan lirik yang berfokus pada kekerasan modern dan propaganda.
Namun, bagi banyak pendengar, lagu "War" bukan hanya tentang konflik fisik, melainkan tentang "Perang Batin" yang dialami akibat pusaran Politik yang terus-menerus memengaruhi kesehatan mental.
Idles, melalui vokal shouty Joe Talbot, menggunakan imej perang secara literal (gun goes bang-bang, drone button pusher) untuk mengkritik kompleks industri militer dan pembohong berwajah batu (stone-faced liars) yang mengirim generasi muda (Sally and Johnny) ke medan perang.
Dalam konteks Politik, esensi lirik ini beresonansi kuat dalam beberapa aspek:
Frasa "We're gunning for the stone-faced liars" terasa sangat relevan dengan rasa frustrasi dan kekecewaan publik terhadap elit Politik atau janji-janji yang tidak ditepati. Ketidakpercayaan yang terus terakumulasi menciptakan ketegangan psikologis dan kecemasan sosial.
Energi musik punk yang brutal dan raw mencerminkan perasaan tercekik dan tak berdaya yang dialami masyarakat ketika mencoba menyuarakan kritik atau menemukan kebenaran di tengah riuhnya buzzer dan framing media. Suara yang keras dari Idles seolah mewakili teriak batin yang tak terucapkan.
Banyak ahli kesehatan mental yang menyebut fenomena political anxiety—kecemasan yang dipicu oleh polarisasi, berita buruk Politik, dan ketidakpastian masa depan. Bagi pendengar, "War" menjadi pelepasan katarsis yang diperlukan. Mereka dapat menyalurkan kemarahan dan kecemasan itu melalui musik yang sama-sama intense.
Idles sendiri sering membahas isu mental health dalam karya-karya mereka, termasuk di album yang sama (Ultra Mono) pada lagu "Anxiety." Hubungan antara Politik dan kesehatan mental sangat nyata:
Pola Konflik: Polarisasi Politik yang ekstrem membuat interaksi sosial, bahkan di media sosial, terasa seperti medan perang digital.