Secrita - October 03, 2025 - 12:26 | Secrita
5 Lagu, 8 Menit, Marah Marah Nggak Berhenti, Rosen Muller : Quartet Circus Party

5 Lagu, 8 Menit, Marah Marah Nggak Berhenti, Rosen Muller : Quartet Circus Party

-

Rosen Muller, kuartet hardcore Punk dari Mataram, Lombok, kembali dengan EP kedua yang berjudul "Quartet Circus Party". Rilisan ini bukan hanya sekadar koleksi lagu-lagu hardcore yang penuh energi, tetapi juga sebuah deklarasi berani tentang identitas musikal mereka, yang kini berani menyisipkan napas budaya lokal Lombok.

Energi Penuh Amarah dengan Sentuhan Lokal

Secara keseluruhan, "Quartet Circus Party" adalah sebuah paket hardcore Punk yang padat, cepat, dan in-your-face. Durasi kelima lagunya yang rata-rata di bawah dua menit (bahkan ada yang hanya 1:01) mencerminkan filosofi genre ini: menyampaikan amarah dan pesan secepat kilat.

EP ini terasa berbeda dengan materi awal mereka. Masuknya vokalis baru, Arik, membawa nuansa yang lebih keras dan agresif, sementara gaya bermain gitar Bagus Syaiful menjadi lebih dominan dengan nuansa rock n' roll yang berani, memberikan warna baru yang lebih eksperimental.

Detail Per Tracklist

EP ini terdiri dari 5 lagu yang merefleksikan keresahan personal dan kritik sosial dengan gaya yang lugas:

  1. "Rosen Sound" (1:39): Berfungsi sebagai intro yang straightforward dan agresif. Lagu ini langsung menghantam tanpa basa-basi, menetapkan standar energi tinggi untuk sisa EP. Ini adalah representasi murni dari hardcore mereka yang berakar pada garage sound.

  2. "Gatot Kacaw" (1:59): Lagu ini menampilkan tempo cepat dan vokal yang paling gahar. Liriknya cenderung membahas tema-tema personal atau keresahan sehari-hari yang akrab bagi pendengar mereka. Secara musikal, ini adalah salah satu yang paling setia pada formula hardcore cepat dan singkat.

  3. "Tarung Ranjang" (1:01): Ini adalah lagu terpendek yang sangat punchy. Dengan durasi satu menit, lagu ini adalah contoh sempurna dari hardcore yang tidak membuang waktu. Intensitasnya maksimal, cocok untuk moshing atau stage diving dalam penampilan live.

  4. "Bahaya Laten Skena" (feat. Hanny) (1:32): Lagu ini menjadi sorotan karena liriknya yang mengandung kritik sosial terhadap dinamika atau kepalsuan dalam "skena" musik itu sendiri. Featuring dari Hanny memberikan dimensi vokal tambahan yang kontras atau saling melengkapi dengan teriakan Arik, membuat pesan yang disampaikan lebih menohok.

artikel musik lainnya

Mengapa Album "Soundtrack Film Action" Gledeg Wajib Didengar Pecinta Musik Keras Berbalut Humor?

Mengapa Album "Soundtrack Film Action" Gledeg Wajib Didengar Pecinta Musik Keras Berbalut Humor?

Unit hardcore punk komedi asal Jakarta, Gledeg, merilis…

“Gundah”: Pesona Pop Indie The Cottons dan Kehangatan Vokal Ikonik Aprilia Apsari

“Gundah”: Pesona Pop Indie The Cottons dan Kehangatan Vokal Ikonik Aprilia Apsari

"Gundah": Duet Manis The Cottons x Aprilia Apsari…

Dari Bandung, White Chorus Buktikan Electro-Pop Bisa Introspektif dan Relatable

Dari Bandung, White Chorus Buktikan Electro-Pop Bisa Introspektif dan Relatable

Duo electro-pop asal Bandung, White Chorus, kembali…