Spotify
Amanda Caesa, penyanyi muda berbakat yang dikenal dengan lagu-lagu pop sendu, kembali hadir dengan warna musik yang segar. Melalui single terbarunya, "Trouble," putri komedian Parto Patrio ini secara mengejutkan berani keluar dari zona nyamannya dengan menjajal genre Bossa Nova Jazz.
Namun, di balik melodi yang catchy dan irama santai ala Bossa Nova, "Trouble" menyimpan lirik yang dalam mengenai realitas pahit hubungan toxic yang sulit ditinggalkan.
Jika lagu-lagu Amanda Caesa sebelumnya seperti "Even If You Aren't There For Me" dan "Don't Play" kental dengan nuansa pop akustik, "Trouble" menawarkan vibe yang jauh berbeda.
Keputusan untuk menggunakan genre Bossa Nova Jazz yang kental dengan sentuhan Brasil dan lounge music ini menjadi daya tarik utama. Musiknya terasa ringan dan menenangkan, seolah menyembunyikan lirik-liriknya yang sarat akan kegelisahan.
Perpaduan antara melodi yang groovy dan vokal lembut Amanda Caesa membuat "Trouble" menjadi lagu yang unik dan berpotensi menarik pendengar baru, sekaligus membuktikan fleksibilitasnya sebagai musisi.
Secara lirik, lagu "Trouble" menggambarkan perasaan seseorang yang tahu bahwa hubungan yang dijalaninya bermasalah (toxic), namun ia terlalu asyik dan terlanjur jatuh cinta hingga sulit melepaskan diri.
Penggalan lirik seperti "I'm stuck inside this cycle, Liking you is trouble, I wish I weren't deep in love, Don't want more trouble, you" secara jelas merefleksikan pergulatan batin antara akal dan perasaan.
Lost in Translation: Hubungan yang penuh salah komunikasi ("Lost in translation") dan obsesi, bukan cinta yang sehat.
Addiction: Menyadari bahwa ketertarikan pada pasangan tersebut adalah sebuah adiksi atau godaan ("temptation" dan "addiction").
The Cycle: Terjebak dalam lingkaran masalah yang terus berulang, di mana pasangan tersebut adalah sumber "masalah" (trouble) itu sendiri.
Dengan balutan melodi yang menipu, Amanda Caesa berhasil menciptakan kontras yang menarik: musik yang manis untuk kisah yang getir. Ini membuat "Trouble" tidak hanya enak didengar, tetapi juga memberikan ruang bagi pendengar untuk merefleksikan kompleksitas hubungan mereka sendiri.